Kamis, 16 September 2010

Perjalanan dari lubang ke lubang

By: Kurdi Muhammad


Hidup ini adalah perjalanan dari lubang ke lubang. Manusia lahir dari sebuah lubang dan akan berakhir di lubang yang lain. Eksistensi manusia di dunia ini sangat dipengaruhi oleh banyak lubang. Bagaimana tidak..?! manusia memasukkan dan mengeluarkan makanan melewati lubang; manusia melihat karena ada cahaya yang menembus lubang; manusia mendengar karena ada longitud dan transversa yang merambat ke lubang; manusia bisa bernafas karena ada aliran oksigen dan karbondiaoksid yang secara teratur keluar-masuk lubang; manusia dapat berkembang biak juga karena perjumbuhan dua benih yang terlebih dahulu melintasi lubang. Bahkan, konon kehidupan abadi manusia nantinya akan berada di dalam satu di antara dua lubang (al-Juhru baina al-Juhrain, mirip dengan konsep al-Manzilatu baina al-Manzilatain). Dus, mari musnahkan lubang hitam yang pernah kita gali selama ini, ganti dengan lubang yang lebih bercahaya. Mudah-mudahan bisa lebih bahagia....!

Senin, 16 Agustus 2010

Tadarus Independen

by: Gobrink Lover

Kata mbah-mbah dulu ada lima gunung kebajikan yang secara teoritis pengejawantahannya sangat mudah dan murah-meriah. Kelimanya akan mengumpulkan dan memancarkan kecantikan luar-dalam. Lima gunung kebajikan itu adalah: Sedaten (menancapkan dua kalimat syahadat); Ngalap barokah (berdo'a kepada Yang Maha Kuasa); Nyuwun apem (meminta apem/afwun/maaf bila kita salah atau luput janji); Uluk salam (berucap salam dan/atau menyemai damai); dan Hatur nuwun (berterima kasih kepada orang yg telah membaiki kita). Mudah-mudahan....

Minggu, 15 Agustus 2010

Labirin Dunia Paradoksal

by: Gobrink Lover

Ada siang-ada malam; ada transendensi-ada imanensi; ada selibat-ada promiscuity; ada yang musnah-ada yang abadi; ada yang pemalu kayak terwelu-ada yang tidak tahu malu kayak a*u; ada yang beruntung kayak Tai  Lung-ada yang tidak tahu diuntung kayak belatung; dan, ada yang mayak-(harus)ada yang diseblak. (Dejavu of Seblak)


Sabtu, 14 Agustus 2010

Dari Maulana Malik Sampai Gunung Jati

by: Kurdi Muhammad

Ibrah dari perjalanan Ziarah Wali-9 kemarin, bahwa: "Saya harus menyempatkan pulang untuk berziarah ke makam orang tua. Berbahagialah anda yang tidak harus pergi berziarah ke makam orang tua. Tapi yakinlah bahwa semua akan ada masanya". (Kadilangu notation)