Minggu, 11 Januari 2009

Nasib PAI di Sekolah (2- habis)

Oleh: Naura Ambarini

Meskipun begitu, tidak lantas kemudian transformasi nilai-nilai pendidikan agama Islam di sekolah tidak ada masalah, misalnya saja, banyak yang berkomentar bahwa sistem pembelajaran mata pelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam) berbeda dengan mata pelajaran lainnya, sebagian menganggap lebih rumit. Karena outputnya adalah perbaikan dan peningkatan ibadah, akhlak dan pengetahuan siswa terhadap pengetahuan keIslaman. Mata pelajaran PAI juga merupakan penyeimbang mata pelajaran lain dalam rangka membentuk karakter anak didik. Terutama untuk memberikan pengaruh positif bagi anak didik dalam beramal sholih, berakhlak mulia dan bersopan santun sesuai dengan ajaran Islam.Sehingga, jika hanya mengandalkan jumlah jam pertemuan di kelas, yang jumlahnya sangat sedikit, sangat mustahil mampu mewujudkan hasil pembelajaran yang baik.

Sampai sekarang penulis tidak pernah habis pikir, hampir semua elemen pendidikan menyadari bahwa pembelajaran PAI sangat penting, baik untuk kepentingan pribadi peserta didik, masyarakat bahkan bangsa dan negara pada umumnya. Tapi kenyataannya, justru proses dan model pembelajaran PAI adalah yang paling membosankan di antara mata pelajaran lain yang ada di sekolah. Selain jumlah jam pelajarannya yang sangat sedikit, model pengajarannya pun begitu-begitu saja, tidak pernah ada terobosan baru. Bahkan kesannya, semakin lama kecenderungannya semakin tidak serius.

Tidak ada komentar: